Tidak ada yang Saya persiapkan sebelum ke sini. Tidak ada gambaran akan
memotret seperti apa ke Kota Tua ini yang baru saja direvitalisasi. Saya
hanya ingin datang dan jalan-jalan sambil motret.
Sore itu
sedang mendung, jadi gambar cerah dan ceria tidak akan dihasilkan. Kota
Tua sedang ramai-ramainya, banyak sekali pengunjung memadati dari
pelataran Stasiun Kota sampai halaman Museum. Mau motret gedung-gedung
tua terlalu sesak dengan banyaknya pengunjung. Mau motret orang ala-ala
street photography human interest juga terlalu sungkan untuk menatap
mata. Jadi saya berjalan sambil motret seperti turis yang belum pernah
ke tempat ini.
Waktu mau magrib, ketika lampu-lampu dinyalakan
dan langit yang mendung membiru. Pentax MX-1 menunjukkan kemampuannya,
kamera proseumer lawas ini ketika cahaya redup malah menghasilkan foto
yang enak sekali dilihat, eyepleasing.
Magrib di Kota Tua. |
Rest area. |
Mau ambil fokus di Bugenvil tapi malah dapat belakangnya. |
Langit membiru efek white balance. |
White balance pada Pentax MX-1 berusaha menyesuaikan dengan highlight pada gedung dan area yang diterangi lampu, menjadikan langit semakin biru. |
Parkir sepeda. |
Ramai pejalan. |
Sebelum pulang. |
Pengen fokus di Bugenvil lagi tapi karena cahaya yang kurang shutter speed melambat dan hasil fotonya ngeblur. |
Tempat jajan. |
Ramai sekali pengunjung sore itu. |
Depan stasiun Kota. |